Minggu, 26 November 2017

7 Pedang Paling Sakti Mandraguna dan Memiliki Reputasi Dalam Sejarah Dunia

Di zaman dahulu, sebuah pedang bisa bermakna lebih dari alat untuk memotong. Pedang memiliki filosofi, sebagai bukti akan kejadian penting, hingga merepresentasikan si empunya. Bahkan pedang jadi sesuatu yang keberadaannya sangat penting dan mengubah sejarah.


VIRALSBOOK.COM – Dalam perjalanan sejarah dunia, perang merupakan hal yang harus dilalui untuk mencapai kejayaan dan kekuasaan. Sebelum ada senjata api dan artileri berdaya tinggi, pertempuran dilakukan dengan berhadapan langsung dengan menggunakan pedang. Pada masa itu, raja, kaisar dan jenderal kerajaan memiliki pedang pribadi yang dibuat oleh pembuat pedang terbaik.

Dari arena pertempuran zaman dulu ini, muncullah kisah-kisah heroik penggunaan pedang dalam kitab-kitab dan catatan sejarah, mulai dari sejarah perang, nama panglima perang, nama senjata, hingga sosok fenomenal dibalik senjata misterius nan sakti yang menjadi tersohor dan terus dikenang hingga saat ini.

Sebuah pedang bisa dilibatkan dalam mengukir sejarah peradaban manusia di zaman dulu. Pasalnya, peperangan menggunakan senjata seperti pedang sudah dilakukan oleh semua bangsa di dunia. Peperangan yang bertujuan tertentu dan pastinya mengorbankan banyak nyawa manusia. Pedang yang dibawa saat berperang menjadi senjata ampuh untuk menikam dan membunuh musuh-musuh yang menghadang.

Namun, pedang-pedang yang dulunya begitu sakti bahkan misterius di zaman dulu, sekarang sudah banyak tersimpan di museum. Sahabat viralsbook, bagi banyak orang, tentu sangat menarik untuk diketahui dan disimak ulasannya. Berikut ulasan singkat mengenai pedang paling misterius di dunia yang viralsbook rangkum dari berbagai sumber resmi.

Pedang Zulfikar


Pedang sakti pertama adalah pedang bernama Zulfikar. Pedang perang yang satu ini dipercaya milik Nabi Muhammad SAW. Beliau selalu membawa pedang tersebut saat berperang melawan musuh-musuh islam saat itu. Ada beberapa berpendapat mengatakan bahwa pedang Zulfikar merupakan peninggalan Nabi Daud yang diwariskan secara turun temurun hingga akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Ada juga yang berpendapat pedang tersebut sebenarnya merupakan rampasan saat perang Badar.

Berdasarkan penjelasan sejarah, Nabi Muhammad SAW memberikan pedangnya itu kepada salah satu sahabatnya, yaitu Ali bin Abi Thalib saat Perang Uhud. Pedang diberikan karena Nabi Muhammad terkesan dengan kemampuan Ali di medan tempur. Saat pedang Zulfikar di tangan Ali, dia menjadi seseorang yang sangat ditakuti para musuhnya. Saat itu, Ali dan pasukan Islam membangun parit-parit untuk melindungi Madinah dari lawannya yang berjumlah lebih banyak.

Ada beberapa gambaran berbeda tentang scimitar (pedang lengkung Asia Barat atau Asia Selatan ) terkenal tersebut. Sejumlah pihak menjelaskan, senjata itu memiliki dua bilah sejajar seakan menekankan kemampuan mistis dan kecepatan. Sebagian pihak lain menggambarkan pedang itu sebagai bilah berbentuk huruf- V yang terpisah. Berdasarkan tradisi Syiah, pedang itu ada hingga sekarang sebagai milik Imam Muhammad al-Mahdi, sebagai bagian dari koleksi al-Jafr yang terkenal.


Al-Jafr itu sendiri adalah sebuah buku Syiah yang terdiri dari dua kotak kulit berisi peninggalan paling penting dari masa Muhammad SAW dan Ali. Sekarang, pedang Zulfikar masih tersimpan di museum dan bisa dilihat banyak orang. Pedang tersebut menjadi saksi bisu perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dan perjalanan sejarah Islam.

Pedang William Wallace


William Wallace adalah tokoh pahlawan yang dihormati di negara Skotlandia. Dia memimpin penduduk Skotlandia melawan pasukan Inggris dalam banyak pertempuran. Nah, pedang inilah yang dipakai William saat berperang melawan pasukan Inggris. Sudah banyak tentara Inggris yang menjadi korban keganasan pedang tersebut. Namun demikian, bukan pedangnya yang menjadikan benda kontroversial. Namun, sarung pedangnya yang dikatakan terbuat dari kulit musuh-musuh yang berhasil dikalahkan William, lalu dikulitinya dan dijadikan sarung pedang.

Sahabat viralsbook, entah cerita tersebut benar atau tidak karena sekarang disimpan tanpa ada sarungnya. Jika memang benar, tentu sangat mengerikan karena tidak dapat dipungkiri Wallace bersama pengikutnya melawan pasukan Inggris yang tak kalah sadis dan bengisnya pada saat itu.

Akhirnya, William bisa ditangkap pasukan Inggris dan dijatuhi hukuman mati berupa dipenggal kepalanya hingga putus. Selanjutnya, pedang milik William Wallace dimiliki secara turun temurun dan selalu disimpan oleh masyarakat Skotlandia hingga sekarang. Pedang tersebut masih bisa dilihat hingga kini karena dipajang di gedung nasional Wallace Monumen.

Pedang Goujian


Pedang sakti berikutnya dan tak kalah mempunyai sejarah panjang, yaitu bernama Goujian. Pedang ini telah lama menjadi misteri. Pedang Goujian berhasil ditemukan di sebuah situs pemakaman di Shao Hua, Gunung Jianglingwang, Provinsi Hubei, oleh para arkeolog yang menggalinya pada tahun 1965. Mereka pun kaget karena secara tak terduga di sebelah kiri kerangka jenazah terlihat sebuah pedang dari perunggu yang bersarungkan pedang kayu. Seberkas kilauan sinar yang cukup menyilaukan mata pun memancar dari pedang Goujian ketika menarik pedang dari sarungnya. Pedang Goujian yang terbuat dari perunggu tersebut memiliki ukuran panjang 55,7 cm dengan lebar 4,6 cm dan panjang gagangnya 8,4 cm.

Ujung gagang pedang Goujian berbentuk lempengan bulat yang pada lingkaran dalamnya terdapat 11 lajur lingkaran dengan pahatan halus. Pada tubuh pedang Goujian terdapat dua aksara di tengah yang menunjukkan nama orang yang dalam bahasa Cina kuno berarti Goujian. Goujian adalah salah satu tokoh paling legendaris di dalam sejarah Cina yang juga merupakan seorang raja pada masa Dinasti Yue. Para ilmuwan memprediksi pedang yang satu ini sudah berumur lebih dari 2000 tahun. Walaupun sudah berusia 2.000 tahun, pedang Goujian tetap awet dan tidak berkarat.

Pedang tersebut sangat legendaris dan tertulis di kitab The History of Yuen. Di dalam kitab tersebut tertulis bahwa pedang Goujian dibuat dengan mengerahkan kekuatan langit dan bumi. Maka dari itu, siapa saja yang memilikinya pasti mendapatkan kekuatan yang hebat. Pedang Goujian juga dikenal dengan sebutan dan julukan The Bronze Sword of Goujian atau bisa diartikan Pedang Perunggu dari Goujian. Kini, Pedang Goujian bersemayam di Museum Provinsi Hubei, China.

Pedang Marengo


Pada tahun 1799, Napoleon Bonaparte menjadi pimpinan militer dan politik Prancis melalui kudeta. Lima tahun kemudian, senat Prancis mengangkatnya menjadi Kaisar Prancis. Selama dekade awal Abad ke-19, Napoleon dan Kekaisaran Prancis terlibat dalam perang dan konflik dengan semua kekuatan utama Eropa. Kemenangan demi kemenangan memberikan posisi dominan Prancis atas benua Eropa. Seperti perulangan sejarah, pada tahun 1812, Prancis mulai melakukan invasi ke Rusia dan keputusan itu menjadi titik balik bagi Napoleon. Pada tahun 1814, Koalisi ke-6 menyerbu Prancis. Napoleon ditangkap dan dibuang ke pulau Elba. Ia berhasil kabur, tapi akhirnya meninggal dalam penjara di pulau Saint Helena.

Para ahli sejarah memandang Napoleon sebagai seorang jenius dalam bidang militer dan memberi kontribusi penting pada seni peperangan. Di medan tempur, Napoleon membawa sepucuk pistol dan sebilah pedang. Ia memiliki banyak senjata dan artileri. Senjatanya tiada duanya dan menggunakan bahan-bahan terbaik. Salah satu pedang terbaik milik napoleon adalah Pedang Marengo. Pedang tajam yang dipercaya dapat memotong manusia seperti memotong mentega dengan ukiran cantik dibagian luarnya yang memiliki panjang sekitar 31 inci dengan lengkungan yang sangat lembut. Pedang tersebut menjadi karya yang sangat mahal karena dilapisi emas dan sarat akan nilai sejarah.

Usai menggunakan pedang tersebut dalam aksi mendorong mundur pasukan Austria dari Italia, Napoleon Bonaparte memberikan senjata indah itu pada saudara lelakinya. Senjata tersebut diberikan sebagai hadiah pernikahan pada sang saudara. Setelah turun temurun diwariskan pada anggota keluarga dan tidak pernah lepas dari keluarga Bonaparte hingga akhirnya dinyatakan sebagai harta milik bangsa Prancis pada tahun 1978.

Pedang Excalibur


Pedang sakti ini menjadi pedang paling misterius di dunia hingga saat ini. Pasalnya, pedang yang satu ini masih menancap dengan kokoh pada sebuah batu, seperti pedang di legenda King Arthur dari Inggris. Kisah yang bercerita siapapun yang mampu mencabut pedang Excalibur dari batu maka dia akan menjadi raja inggris, dan kemudian Arthur lah yang mampu mencabut pedang legendaris tersebut. Walaupun Legenda Arhtur hanyalah sebuah cerita rakyat, namun pedang Excalibur benar-benar nyata dan ada. Tiap orang yang penasaran dengan pedang ini dapat melihat langsung di dalam sebuah kapal di Monte Siepi, Italia.

Baca Juga

Mulai Ulat Goreng Hingga Permen Kalajengking, Inilah 7 Makanan Paling Aneh dan Unik di Dunia!

    Siapa sih yang nggak suka makan? Semua orang di bumi ini pasti suka dengan yang namanya makanan. Tapi, pernahkah Anda membayangkan jika makanan tersebut berbahan dasar yang belum pernah...
Selengkapnya

Pedang yang tertanam di dalam batu itu dipercaya milik seorang Ksatria dari Tuscany yang lahir pada tahun 1148, bernama St. Galgano. Dia seorang ksatria pemberani yang mengabdikan hidupnya kepada raja yang berkuasa pada saat itu. Sudah banyak pertempuran dan peperangan yang dilaluinya dengan membawa pedang Excalibur tersebut. Galgano akhirnya merasa sudah saatnya pensiun sebagai kesatria.

Dia memutuskan menjadi pertapa dan menetap di kota kelahirannya. Pedang yang sudah lama menemaninya dalam banyak peperangan tak dibutuhkannya lagi. Lalu, Galgano menancapkan pedang Excalibur yang dimilikinya ke sebuah batu besar sebagai pertanda tak akan menggunakannya lagi selamanya. Kisahnya mirip Legenda Tutur Tinular yang menceritakan tentang Arya Kamandanu dan Pedang Naga Puspanya ya? Sahabat viralsbook, selang satu tahun kemudian, Galgano meninggal dunia secara damai dan meninggalkan warisan pedangnya untuk banyak orang.

Pedang Chiljido


Dinasti Baekje adalah kerajaan purba yang berkedudukan di Korea barat daya. Saat puncak kejayaannya di Abad ke-4, Baekje menguasai koloni di China dan hampir semua Semenanjung Korea. Bersama dengan Goguryeo dan Silla, Baekje merupakan salah satu dari tiga Kerajaan Korea saat itu.

Pada tahun 1382, Raja Geungchogo menyampaikan upeti kepada Jin Timur dan sebilah Pedang Chiljido yang dilihat dari bentuknya saja sangat aneh. Pedang tersebut memiliki enam cabang di kanan kirinya, lalu di bagian ujung dianggap sebagai cabang ketujuh. Senjata itu memiliki panjang 74,9 sentimeter dengan 6 cabang sepanjang badan utama dengan panjang 65,5 sentimeter. Pedang itu dibuat untuk keperluan upacara, bukan untuk berperang. Tujuh cabang yang ada pada pedangnya dipercaya mempunyai kekuatan mistis, meskipun belum ada pembuktiannya yang masuk akal.

Pada tahun 1870, bhiku Shinto bernama Masamoto Kan menemukan 2 ukiran pada Pedang Bermata Tujuh. Salah satunya bertuliskan "Pada siang hari di hari ke-16 bulan ke-7 tahun ke-4 masa Taiwa, pedang itu dibuat dari baja yang diperkuat 100 kali. Penggunaan pedang ini menepis 100 pasukan musuh. Layak untuk raja yang sopan." Ada banyak pernyataan tertera pada pedang itu. Yang paling kontroversial adalah penyebutan Raja Wa yang tunduk kepada penguasa Baekje. Pedang itu menjadi kaitan penting bersejarah yang menunjukkan kaitan-kaitan antara negara-negara Asia Timur pada masanya. Sahabat viralsbook, senjata unik itu sekarang disimpan dalam Kuil Isonokami di Prefektur Nara, Jepang, dan tidak dipamerkan untuk umum

Pedang Tomoyuki Yamashita


Tomoyuki Yamashita adalah seorang jenderal Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia II. Si "Macan Malaya" menjadi terkenal setelah menduduki Malaya dan Singapura yang dulu masih menjadi koloni Inggris. Seusai perang, Yamashita diadili terkait kejahatan perang karena telah melakukan pembantaian Manila dan sejumlah kejahatan lain di Filipina dan Singapura. Pengadilan kontroversial berujung kepada hukuman mati bagi Yamashita.


Kasus i7 Kolam Renang Terbesar di Dunia Ini Sering Disangka Danau dan Lautan, Salah Satunya Ada di Indonesia Lhotu mengubah aturan di Amerika Serikat (AS) tentang tanggung jawab kejahatan perang, sehingga melahirkan hukum yang disebut dengan Yamashita Standard. Selama karier militer, Yamashita memiliki pedang pribadi yang dibuat oleh pembuat pedang terkenal Fujiwara Kanenaga antara tahun 1640 dan 1680. Gagangnya dibuat kembali pada era tahun 1900-an.

Pada tanggal 2 September 1945, pedang Samurai dan pasukannya diserahkan oleh Yamashita kepada pihak AS. Pedang itu dibawa oleh Jenderal MacArthur dan disumbangkan kepada West Point Military Museum yang menjadi tempatnya hingga sekarang.

***

Sahabat viralsbook, Itulah 7 pedang paling sakti mandraguna dan misterius di dunia dan menjadi sejarah paling hebat di zamannya masing-masing. Manakah diantara 7 pedang ini yang sahabat viralsbook anggap paling sakti mandraguna? (www.viralsbook.com)
Baca Juga