Selasa, 01 Januari 2019

Kisah Misteri Kursi Kematian Thomas Busby, Siapapun Yang Duduk di Sana Akan Terbunuh

Kisahnya sudah menjadi sebuah kepercayaan bagi masyarakat North Yorkshire. Konon ketika ada seseorang yang duduk di kursi kesayangannya, selain akan mendengar bisikan suara Thomas Busby, orang itu akan mengalami kecelakan, bunuh diri bahkan meninggal karena penyakit yang berbahaya.


VIRALSBOOK.COM - Di sebuah desa kecil yang jauh dari keramaian kota, tepatnya berlokasi di North Yorkshire, Inggris, terdapat sebuah cerita tentang "Chair of Death" atau kursi kematian. Sebuah kursi yang terbuat dari kayu ek ini sekilas terlihat seperti kursi biasa dan tidak berbahaya. Namun, siapa sangka ternyata kursi yang dipajang di sudut sebuah museum dengan posisi tergantung memiliki kisah mengerikan yang mungkin membuat bulu kuduk sahabat viralsbook berdiri.

Letaknya sengaja digantung dan tidak menyentuh tanah agar para pengunjung museum tidak dapat duduk di kursi kematian ini dan diserang kutukan 300 tahun silam yang dibuat oleh pemilik kursi kematian tersebut. Dari beberapa sumber mengatakan bahwa ketika mereka sedang duduk di kursi terkutuk, mereka sering mendengar bisikan suara yang sempat dikatakan Busby sebelum ia di esksekusi mati, yaitu "Semoga kematian datang kepada siapa saja yang berani duduk di kursi saya". Bahkan ketika ada seseorang yang duduk di kursi kesayangan Thomas Busby maka orang itu akan mengalami kecelakan, bunuh diri hingga meninggal karena terserang penyakit yang berbahaya.


Kisah ini berawal di akhir tahun 1600-an, seorang pria lokal bernama Daniel Auty dengan senang hati melakukan beberapa kejahatan demi kelangsungan hidup keluarganya, beberapa diantaranya yaitu pencurian perhiasan dan pemalsuan mata uang di seluruh kota. Daniel mempunyai seorang putri yang sangat disayanginya, Elizabeth Auty.


Suatu saat, Elizabeth jatuh cinta dan menikahi seorang pria setempat bernama Thomas Busby yang sekaligus adalah mitra kejahatan yang dilakukan oleh ayahnya. Setelah melakukan pemalsuan mata uang bersama, Daniel dan Busby sempat mengalami perbedaan pendapat tentang pembagian jatah dan berujung ke adu mulut. Belum mencapai keputusan bersama, mereka pun mengakhiri pertengkaran itu dan pulang ke rumah masing-masing.

Besoknya, pada saat malam hari, Daniel berkunjung ke tempat penginapan dimana Thomas Busby dan Elizabeth tinggal. Banyak sumber yang mengatakan bahwa Daniel pergi ke tempat itu untuk mengajak anaknya, Elizabeth, pulang ke rumahnya. Sumber lainnya mengatakan jika Daniel hanya ingin berkunjung untuk sekedar bertamu saja. Siapa sangka, kedatangan Daniel ke tempat Busby menjadi hari terakhir Daniel mengunjungi putrinya.

Thomas Busby yang saat itu baru pulang dari pesta mabuknya bersama teman-temannya, melihat ayah mertuanya, Daniel, sedang duduk di kursi favoritnya. Dengan emosi yang masih memuncak, ditambah keadaan mabuk, Busby tak kuasa menahan amarah yang ada di dalam dirinya. Ia sempat berkelahi dengan Daniel, Elizabeth yang saat itu tidak berdaya untuk melerai mereka pun hanya terdiam melihat perkelahin tersebut.

Daniel yang saat itu baru menyadari jika Busby sedang mabuk sontak mengakhiri perkelahian yang terjadi, kemudian ia pamit untuk pulang ke rumahnya. Thomas Busby yang masih dalam pengaruh alkohol, menjadi semakin marah ketika mengetahui bahwa Daniel sudah pulang. Ia pun memutuskan untuk mengikuti Daniel ke rumahnya. Ketika ia tiba di rumah Daniel, ia menyerangnya dengan palu yang dibawanya dan memukulnya ke kepala Daniel sampai terbaring tak bernyawa dengan darah yang penuh disekitar tubuhnya. Pembunuhan brutal ini terjadi pada tahun 1702.

Baca Juga

Ungkap Misteri Di Balik Kostum 'Plague Doctor' yang Ikonik Saat Wabah Pes Melanda Eropa

    Saat penyakit menular menyerang Eropa, dokter Charles de Lorme menciptakan satu kostum yang sangat khas saat menangangi korban-korban wabah pes. Kostum ini pun menjadi ikonik dan begitu identik dengan periode Maut Hitam yang berbau...
Selengkapnya
Sahabat viralsbook, Ketika Daniel Auty ditemukan tewas, Thomas Busby menjadi tersangka utamanya dan ia diadili karena kasus pembunuhan. Saat-saat sebelum dieksekusi mati, Thomas Busby sempat meminta waktu untuk mengucapkan permintaan terakhirnya. Ia pergi ke tempat penginapannya, mengunjungi kursi yang sangat disukainya itu dan mengucapkan kutukan terhadap siapa saja yang duduk di kursi itu akan mati secara mengenaskan.




Pemilik penginapan yang ditinggali Thomas Busby dan istrinya langsung menggunakan kisah Busby untuk meningkatkan peluang kesuksesan dagangannya, ia pun tetap menjaga kursi terkutuk itu dan memindahkannya ke ruangan untuk mengundang para pelanggan yang penasaran dengan cerita Thomas Busby. Thomas Busby dieksekusi mati dengan cara digantung tepat di sebelah penginapan tempat ia tinggal, tempat penginapan itu pun akhirnya diganti nama menjadi "Busby Stoop Inn", memanfaatkan nama Thomas Busby untuk kepopuleran penginapan tersebut.

Menurut kesaksian para penduduk sekitar, semua orang yang duduk di kursi Busby akan segera menemui ajalnya. Banyak prajurit selama Perang Dunia II yang duduk di kursi Busby tidak kembali dengan selamat, penduduk sekitar pun berspekulasi bahwa mereka menerima kutukan kursi Busby ini.

Sahabat viralsbook, kisah-kisah orang yang meninggal setelah duduk di kursi ini ternyata sangat banyak dan rincian kematiannya sangat bervariasi. Diantaranya yaitu, seorang pembersih cerobong asap pada tahun 1894 yang setelah minum di bar penginapan kemudian memutuskan untuk duduk di kursi Busby, esoknya ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di tiang depan penginapan. Kematiannya dianggap sebagai usaha bunuh diri karena merasa depresi, tidak sedikit warga yang mengungkit kematiannya dengan kutukan Busby yang masih berlaku.

Tak hanya itu. Ada lagi, seorang pekerja magang di penginapan Busby Stoop Inn yang menantang teman-teman kerjanya untuk duduk di kursi terkutuk, sorenya ia ditemukan meninggal tidak jauh dari tempat penginapan, karena kecelakaan yang cukup misterius.

Kejadian yang sama juga datang dari dua pria muda yang menghabiskan waktu semalaman untuk duduk bersantai sambil mengobrol satu sama lain. Awalnya, mereka ragu-ragu untuk menggunakan kursi Busby sebagai tempat duduk mereka, karena nekat dan ingin mencoba dengan kutukan Busby, mereka berdua pun akhirnya menggunakan kursi Busby untuk duduk saling bergantian. Mereka berdua ditemukan meninggal dalam kecelakaan mobil ketika sedang dalam perjalanan kembali ke pangkalan udara.

Merasa jenuh dengan kematian yang diungkit-ungkit dengan kutukan Thomas Busby, pemilik rumah penginapan yang sudah turun-temurun diwariskan itu, Tony Earnshaw akhirnya memindahkan kursi terkutuk itu ke ruang bawah tanah untuk menghindari orang-orang yang nekat duduk di kursi tersebut. Namun, tetap saja ada celah kutukan Busby bekerja, seorang sopir pengantar barang yang mampir ke penginapan itu, ia mengantar barang ke ruang bawah tanah, dan sopir ini ternyata tidak tahu menahu tentang kisah kutukan kursi Busby, ia pun beristirahat di atas kursi Busby.

Setelah merasa cukup istirahatnya, sopir ini melanjutkan perjalanannya dan tewas dalam kecelakaan mobil kurang dari beberapa jam kemudian. Tony Earnshaw akhirnya memutuskan untuk menyumbangkan kursi terkutuk ke museum lokal dan meminta agar kursi itu diletakkan di suatu tempat dimana orang tidak bisa duduk diatasnya.



Museum lokal yang menerima kursi Busby adalah Museum Thrisk yang terletak di sebuah bangunan yang cukup kuno. Pihak museum mengambil kursi itu dan meletakkannya dengan posisi tergantung, sehingga tidak ada orang yang bisa duduk di kursi kutukan ini. Mereka juga melabelkan kisah kursi Busby dan kisah-kisah korban yang pernah menghantarkan nyawanya karena duduk di kursi terkutuk ini. Selain itu dipasang juga peringatan untuk tidak menyentuh kursi ini demi menjaga keamanan diri sendiri.

Kursi Kursi Kututan Busby ini mengundang rasa penasaran seorang ahli furnitur Dr. Adam Bowett. Dilakukanlah penelitian dan ia menyimpulkan bahwa berdasarkan struktur kayu yang digunakan kursi Busby yang ada di museum dibuat sekitar tahun 1840, 138 tahun setelah Thomas Busby dieksekusi.


Sahabat viralsbook, meskipun kursi yang dipajang di museum itu bukan kursi asli yang dikutuk oleh Thomas Busby, kisah kursi itu sempat menjadi perhatian publik, terutama bagi mereka yang tertarik pada sejarah misteri dan paranormal. Para pengunjung juga tampaknya masih tidak berani untuk duduk di atas kursi yang dipajang di museum itu, karena merasa takut jika kutukan Thomas Busby akan mengambil sisa hidup mereka.

Cerita-cerita tentang benda-benda terkutuk memang tak ada habisnya. Mungkin juga belum ada teori apapun yang bisa menjelaskannya. Bila kita menemukan hal-hal demikian di sekitar kita ada baiknya memang mencari tahu terlebih dahulu. Memang sih kita tidak boleh serta merta percaya pada cerita mistis, tapi apa salahnya untuk mencari tahu? Lalu dimanakah kursi terkutuk Busby yang asli? Tidak ada yang tahu sampai sekarang. (www.viralsbook.com)


Disadur dari berbagai sumber : theparanormalguide.com, vemale.com, boombastis.com
Baca Juga