Jumat, 12 Januari 2024

Ngeri! Ini 5 Bencana Alam Paling Dahsyat yang Pernah Terjadi di Awal Tahun

Manusia tidak mampu membendung dan mengatur datangnya bencana alam dahsyat. Semua menjadi kuasa dan kehendak Tuhan dan tidak bisa dihentikan manusia. Hal ini harusnya meneguhkan kesadaran bahwa manusia makhluk lemah, kecil dan tak berdaya di hadapan Ilahi. Sedikit guncangan bumi, tumpahan air laut, bergesernya tanah, dan tumpahan air hujan menyebabkan manusia tertimpa musibah yang tak tercegah. Seperti kisah-kisah bencana alam berikut yang menjadi refleksi awal tahun ini.


VIRALSBOOK.COM - Bencana alam tidak dapat dihindari dan telah melanda dunia di berbagai titik sejarah, dan masih terjadi hingga saat ini, dan pasti akan terjadi di masa-masa yang akan datang. Melansir informasi Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), sejarah gempa bumi mulai dikenal luas yakni gempa yang terjadi pada tahun 1177 SM di China, berdasarkan katalog gempa China yang memberikan gambaran gempa bumi besar yang terjadi di ribuan tahun berikutnya.

Sementara catatan lainnya, gempa yang terjadi di Eropa mulai dikenal pada awal 580 SM, tetapi menurut informasi deskriptif USGS gempa di benua ini terjadi pada pertengahan abad ke-16. Di wilayah Amerika, gempa paling awal diketahui terjadi di Meksiko pada akhir abad ke-14 dan di wilayah Peru pada tahun 1471, Namun deskripsi peristiwa gempa ini baru dipublikasikan dengan baik pada abad ke-17.

Terlepas dari penjelasan diatas, bencana alam merupakan sebuah peringatan. Sebagian besar orang menganggap seluruh musibah diidentikkan dengan azab dan juga ujian dan cobaan bagi orang yang beriman. Padahal musibah bisa jadi turun karena manusia memperlakukan alam dengan tidak senonoh. Mengeksploitasi dan menggunakan kekayaan alam untuk kesejahteraan manusia tanpa mengingat faktor keseimbangan bumi. Manusia seolah lupa kedudukannya sebagai pemelihara bumi.

Sobat viralsbook, semua bencana terjadi atas kehendak Tuhan yang maha kuasa dan terdapat hikmah di baliknya. Musibah-musibah yang terjadi menunjukkan betapa tidak berdayanya manusia di hadapan Tuhan. Manusia, dengan segala kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki serta kecanggihan teknologi yang telah diciptakannya, tidak kuasa membendung musibah yang datang.

Ulasan 5 bencana alam yang dahsyat berikut ini, merupakan refleksi awal tahun dan jalan untuk mengembalikan manusia kepada tugas utamanya sebagai hamba yang memperlakukan alam dengan seimbang.

Gempa Bumi Shaanxi, 1556
Gempa Bumi Shaanxi atau yang juga dikenal sebagai gempa Jiajing terjadi di awal tahun 1556 pada masa dinasti Ming. Meski hanya berlangsung beberapa detik, gempa dahsyat ini telah menewaskan sekitar 100 ribu orang secara langsung. Sementara lebih dari 700.000 jiwa meninggal karena kelaparan dan wabah pes. Tidak ada perhitungan tepat terkait berapa jumlah korban terdampak akibat gempa kala itu, terutama sebelum abad ke-20, namun jumlahnya diperkirakan mencapai 830 ribu jiwa. Bencana alam ini dikenang sebagai gempa bumi yang paling mematikan dalam catatan sejarah gempa bumi di dunia.

Pada dini hari tanggal 23 Januari 1556, lembah sungai Wei, yang terletak di Distrik Huazhou di Provinsi Shaanxi di Tiongkok utara - wilayah tempat lahirnya peradaban Tiongkok pada saat itu – penduduk setempat sebagian besar masih berada dalam yaodong atau rumah gua. 1 hari sebelum gempa dahsyat, alam sudah memberi tanda-tanda adanya gempa dengan guncangan ringan dari sore hingga malam hari. Pada awal-awal guncangan, orang-orang memilih untuk tetap di rumah, mereka tak menyadari akan datangnya gempa susulan yang dahsyat berkekuatan 8,0 hingga 8,3 SR pada dini hari.


Kekuatan gempa Shaanxi sebetulnya bukanlah kekuatan gempa terbesar di dunia. Banyak gempa bumi yang mungkin lebih dahsyat dari gempa Shaanxi telah terjadi di belahan bumi lainnya, tetapi karena geologi dan desain perkotaan di dataran tinggi Loess pada saat itu, menyebabkan kehancuran besar-besaran di kota-kota sekitar Huaxian, Weinan, dan Huayin. Lebih dari 97 kota di wilayah Shaanxi terkena dampaknya. Area sebesar 840 kilometer atau 5220 mil hancur porak-poranda dengan 60% dari populasi tewas seketika akibat tertindih dan terkubur reruntuhan Yaodong, gua buatan di tebing-tebing loess yang menggunakan material batu yang berat.

Sebagai informasi, di Tiongkok bagian utara terdapat dataran tinggi bernama Loess. Dataran tinggi Loess terbentuk dari endapan partikel tanah yang sangat halus dan liat. Tanahnya sangat subur, mudah ditanami, dan digali. Karena sifat tanah inilah membuat penduduknya memilih untuk menggali tanahnya menjadi sebuah gua dan tinggal di dalamnya. Sobat viralsbook, rumah gua penduduk ini disebut Yaodong, pertama kali muncul pada periode Dinasti Xia sekitar 4.000 tahun yang lalu dan menjadi sangat populer pada periode Dinasti Ming tahun 1368 hingga 1644 dan Dinasti Qing tahun 1644 hingga 1912.

Sebuah catatan dari sejarah lokal mengenai dampak dari gempa tersebut, yakni analisa di tahun 1777 SM telah menggambarkan kehancuran yang disebabkan oleh gempa dengan detail yang langka. Kutipan terjemahan dari catatan sejarah tersebut mengklaim bahwa gunung dan sungai berpindah tempat. Tercatat bahwa retakan akibat gempa di tanah dengan kedalaman lebih dari 18 meter. Di Huaxian, setiap bangunan dilaporkan runtuh dan di dekat pusat gempa sekitar 60% penduduknya tewas.

Sobat viralsbook, terdapat tiga jalur patahan utama yang melintasi area tersebut. Yaitu patahan Huashan Utara, Piedmont, dan Weihe. Sebuah catatan penelitian bidang geologi tahun 1998 dari gempa sebelumnya yang terjadi di tahun 1556, menganalisa bahwa patahan Huashan Utara memainkan peran penting dalam peristiwa tersebut. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa Shaanxi.

Gempa Bumi Gujarat, 2001
Jumat pagi, 26 Januari 2001 sekitar pukul 08:46 waktu setempat, Gempa berkekuatan 7.7 pada Skala Momen Magnitude dengan kedalaman 16 km mengguncang wilayah Gujarat, India. Gempa berpusat di negara bagian Gujarat tepatnya kota Bhuj, dan getarannya terasa kuat di Delhi, Mumbai, Karachi Pakistan, dan sejauh Tiongkok, Nepal, hingga Bangladesh. Kala itu, banyak warga Gujarat sedang menghabiskan waktu libur di rumah, memperingati hari jadi ke-52 Republik India. Mereka tak menyadari akan datangnya gempa bumi.

Sobat viralsbook, Gempa dahsyat ini menyebabkan gedung-gedung tua runtuh di negara bagian pantai dan diperkirakan korban tewas antara 13.805 hingga 20.023 jiwa. Sementara sebanyak 167,000 orang lainnya terluka, dan lebih dari 340,000 bangunan hancur porak-poranda.

Badan Meteorologi India mengatakan gempar bumi gujarat adalah gempa yang paling dahsyat melanda daerah itu dalam setengah abad terakhir. Berdasarkan Volcano Discovery, gempa ini diprediksi memiliki kekuatan M 7,7, namun ahli seismologi Amerika Serikat dan China menyebut getaran itu ada di kisaran M 7,6 - 7,9, sedangkan tim dari India dan Inggris hanya mengatakan kekuatannya lebih dari M 6,9.

Wilayah Bhuj yang berjarak sekitar 20 km dari pusat gempa, berakibat pada sebagian besar bangunan di kota tersebut hancur total. Kerusakan parah juga terjadi di Bhachau dan Anjar dengan ratusan desa diratakan. Sobat viralsbook, diperkirakan 1 juta bangunan hancur porak poranda, termasuk bangunan bersejarah dan tempat wisata.

Gempa Gujarat menghancurkan bangunan sebanyak 348.729 dan jumlah rumah yang rusak mencapai 751.086 tempat tinggal. Selain itu, gempa gujarat menghancurkan 6.698 ruang sekolah, 3 rumah sakit umum dan lebih dari 160 pusat kesehatan. Di sebuah rumah sakit umum di Kota Bhuj yang hancur telah menewaskan sekitar 300 orang di dalamnya, termasuk staf medis. Sementara itu, di Kota Ahmedabad, ibukota provinsi Gujarat dengan populasi sekitar 8,2 juta jiwa, sebanyak 80 gedung bertingkat runtuh dan sekitar 729 orang terbunuh. Federasi Kamar Dagang India (FICCI) menaksir kerusakan properti mencapai 150 miliar rupee atau setara $3,3 miliar dollar AS kala itu.

Saking dahsyatnya Gempa Gujarat, efeknya terasa sampai bertahun-tahun. Bahkan setahun setelah gempa mematikan ini, Palang Merah masih terus membantu di Gujarat. Secara keseluruhan, menurut angka pemerintah lebih dari 15 juta orang terkena dampak bencana alam maha dahsyat tersebut.

Gempa Bumi Haiti, 2010
Peristiwa bencana alam maha dahsyat berikutnya yang terjadi di awal tahun yakni, Gempa Bumi Haiti. Gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter ini mengguncang negara Haiti pada Rabu tanggal 12 Januari 2010, sekitar pukul 16:53:10 waktu setempat. Tercatat, pusat gempa berada di dekat kota Léogâne, sekitar 25 kilometer barat daya atau 16 mil dari Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince dengan kedalaman 13 km. Gempa dahsyat yang berlangsung selama 30 detik ini telah meruntuhkan banyak bangunan disekitarnya dan menelan ratusan ribu korban jiwa.

Dahsyatnya Gempa Haiti diikuti dengan beberapa gempa susulan dengan kekuatan yang cukup besar pula. Tercatat, guncangan gempa susulan berkekuatan 5,9 dan 5,5 Skala Richter. Tak hanya sampai di situ Sobat viralsbook, gempa susulan pun masih terjadi pada hari-hari berikutnya, hingga tanggal 20 Januari 2010 dengan kekuatan 5,9 Skala Richter. Sebagian besar dari kota Port-au-Prince mengalami kerusakan, mulai Gedung Parlemen Haiti, Kantor pusat Misi Stabilisasi PBB di Haiti, Katedral Port-au-Prince, dan sebuah rumah sakit, termasuk Istana Presiden Haiti.

Gempa Haiti tercatat menjadi peristiwa gempa bumi terbesar sejak abad ke-18, sejak gempa terbesar yang mengguncang Haiti pada tahun 1984 dengan kekuatan 6,9 Skala Richter. Diperkirakan tiga juta orang terkena dampak gempa. Perkiraan korban tewas berkisar dari 100.000 hingga sekitar 160.000 hingga angka kematian pemerintah Haiti dari 220.000 hingga 316.000, meskipun angka terakhir ini masih diperdebatkan. Pemerintah Haiti memperkirakan bahwa 250.000 tempat tinggal dan 30.000 bangunan komersial telah runtuh atau rusak parah.

Penyebab Gempa Bumi Haiti diketahui terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik yang terjadi di Karibia ke arah timur, di sepanjang Sistem sesar geser Enriquillo – Plantain Garden. Gempa yang terjadi pada kedalaman 8,1 mil atau sekitar 13 km dianalisa sangat dangkal, sehingga menghasilkan getaran gempa di permukaan bumi yang kuat. Saking dahsyatnya, guncangan gempa juga dirasakan di seluruh Haiti dan Republik Dominika, termasuk beberapa negara yang dekat dengan Haiti juga ikut merasakan getaran, seperti Kuba, Jamaika, hingga Puerto Rico.

Sebuah catatan menganalisa bahwa negara Haiti memang masih memiliki keterbatasan dan kondisi infrastruktur yang kurang baik. Bahkan kondisi kota dan perbaikan infrastruktur belum sepenuhnya pulih akibat badai tropis dan 2 badai yang terjadi pada Agustus hingga September 2008. Selain itu, negara ini juga belum memiliki perlengkapan yang memadai untuk menghadapi bencana alam dahsyat. Hal Inilah menjadi salah satu faktor terjadinya dampak yang begitu besar dari peristiwa gempa tersebut.

Bencana alam ini turut diperparah dengan wabah kolera yang terjadi beberapa minggu pasca gempa, meningkatkan jumlah korban tewas akibat bencana. Dampak lainnya karena kondisi krisis akibat peristiwa gempa, juga mendorong banyaknya tindakan penjarahan. Hal ini terjadi tidak lain karena persediaan bantuan kebutuhan yang tidak cukup bagi masyarakat. Belum lagi, kondisi semakin diperburuk dengan adanya beberapa tahanan yang melarikan diri akibat bangunan penjara yang rusak.

Baca Juga

3 Daerah di Indonesia yang "Dilabeli" Terkena Azab Bencana Karena Maksiat Merajalela

    Catatan ini bukan tentang sebuah penghakiman, tetapi refleksi berdasarkan data dan referensi yang ada. Azab adalah kewenangan Allah, bukan kapasitas manusia dalam menentukannya hanya karena ke...
Selengkapnya
Sobat viralsbook, 2 minggu setelah kejadian banyak penduduk kota yang kemudian datang mengungsi ke daerah terpencil, baik atas kemauan sendiri maupun program relokasi dari pemerintah. Peristiwa gempa bumi Haiti ini tergolong masif jika dilihat dari besaran gempa dan dampak yang ditimbulkan. Tidak heran, Gempa Haiti begitu membekas dan selalu dikenang oleh masyarakat Haiti dan masyarakat dunia. Ini juga mengingatkan manusia bahwa alam dapat mengancam kapan saja sehingga diperlukan kewaspadaan yang optimal sebagai tindakan pencegahan.

Banjir Bandang Manado, 2014
Banjir bandang yang begitu dahsyat disertai longsor menerjang dan meluluhlantakkan sejumlah kota dan kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Utara diawal tahun 2014, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2014. Sebelum peristiwa tragis ini, hujan deras dibarengi dengan embusan angin kencang mengguyur hampir seluruh wilayah di Provinsi Sulawesi Utara.

Curah hujan yang begitu tinggi akhirnya tak mampu ditampung lagi. Air di Daerah Aliran Sungai Tondano, Sawangan, dan Sario meluap, menerjang 6 kabupaten dan kota secara bersamaan. Air bah yang datang langsung menghantam rumah penduduk. Bercampur lumpur, air itu datang bersama dengan kayu dan material bebatuan berukuran besar. 11 kecamatan yang terkena dampak banjir bandang, warga berlarian menyelamatkan diri tanpa sempat membawa barang berharga. Tinggi air banjir di bantaran sungai bahkan mencapai 4 hingga 6 meter.

Peristiwa yang menjadi duka bagi Indonesia ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah bencana alam banjir di Sulawesi Utara. Dalam hitungan jam, banjir sudah menggenangi Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro secara bersamaan. Material yang dibawa banjir bandang, seperti sampah, kayu, dan lumpur menumpuk di jalan-jalan serta permukiman warga.

Data BNPB menyebutkan, musibah ini menewaskan lebih kurang 20 orang yang hanyut diterjang arus banjir bandang. Sementara itu, 40 ribu orang mengungsi dan 1.000-an rumah rusak, 50 rumah diantaranya rusak parah dan rata dengan tanah. Sementara kerugian dan kerusakan dampak bencana banjir ini mencapai Rp 1,87 triliun. Data kerugian tersebut dihitung berdasarkan semua infrastruktur dan fasilitas yang rusak, mulai dari rumah penduduk, jalan, jembatan, drainase, tanggul sungai, talud sungai, sarana publik seperti gedung sekolah, Puskesmas, rumah ibadah hingga pasar tradisional.

Disinyalir, penyebab banjir bandang ini akibat hilangnya hutan dan sungai-sungai kecil di sekitar Manado, serta rusaknya daerah resapan akibat pembangunan kota yang serampangan sehingga sungai yang melewati Kota Manado tak mampu lagi menahan debit air hujan. Kondisi air laut yang sedang pasang saat itu, turut memperparah tragedi banjir bandang manado.

Sobat viralsbook, tidak dapat dipungkiri bencana alam ini secara otomatis melumpuhkan denyut nadi perekonomian Sulawesi Utara hingga menyebabkan bentuk trauma masyarakat yang terkena bencana serta menghambat laju perekonomian nasional secara keseluruhan.

Tsunami dan Gempa Jepang, 2024
Gempa besar mengguncang wilayah Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang di awal tahun 2024 ini. Gempa dengan kekuatan magnitude 7,6 skala richter yang terjadi di tanggal 1 Januari 2024 ini telah memicu peringatan tsunami di sepanjang Pantai Barat negara tersebut. Berdasarkan laporan The Japan Times, titik gempa berada di kedalaman 10 kilometer atau sekitar 6 mil dan terjadi pada pukul 16.10 waktu setempat.

Sobat viralsbook, peringatan gelombang tsunami dikeluarkan oleh pemerintah Jepang saat kejadian gempa. Tak lama gelombang tsunami setinggi lebih dari 1,2 meter menghantam pantai utara Jepang. Gempa di awal tahun baru ini menyebabkan kerusakan struktural yang luas dan kebakaran di Kota Wajima di Prefektur Ishikawa, sementara gempa susulan yang terus berlanjut dan puing-puing di jalan menghambat operasi penyelamatan.

Melansir Badan Meteorologi Jepang (JMA), wilayah Noto di sisi Laut Jepang di pulau utama Jepang, Honshu, mengalami serangkaian gempa beruntun. Gempa juga sangat terasa di sejumlah daerah lainnya seperti Akita, Iwate, Tottori, Nara, Hyogo, Osaka, Kyoto, Shiga, Mie, Aichi, Shizuoka, Gunma, Miyagi, Tochigi, Saitama, Ibaraki, Fukushima, Yamagata, Tokyo, Gifu, Nagano, Fukui, Toyama dan Niigata. Setidaknya 161 orang dinyatakan tewas akibat bencana alam itu. Sebanyak 330 orang juga dilaporkan terluka dengan 195 orang hilang.


Pemandangan di kota pesisir Anamizu, Prefektur Ishikawa, pasca gempa menyajikan mobil-mobil yang tertimpa reruntuhan beton dan seluruh fasad bangunan tiga lantai hancur. Sekitar 29.000 rumah tangga di Ishikawa tidak mendapat aliran listrik, dan lebih dari 110.000 rumah di Ishikawa dan dua wilayah tetangganya tidak memiliki air. Pemerintah Jepang menyatakan bahwa 57.360 orang harus dievakuasi.

Jepang, negara paling aktif secara seismik di dunia, dan sejak akhir tahun 2020 ada peningkatan aktivitas di sekitar Semenanjung Noto. Tak mengherankan jika jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, tapi sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan. Hal ini dikarenakan peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade. Pengaturan konstruksi bangunan yang ketat ini dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan gempa bumi kuat. Sementara warga lebih waspada dan sigap menghadapi gempa dengan cara mengikuti secara rutin setiap latihan darurat untuk mempersiapkan diri menghadapi goncangan besar.

Namun sobat viralsbook, negara ini dihantui oleh kenangan akan gempa besar berkekuatan magnitudo 9,0 di lepas pantai timur laut Jepang pada Maret 2011 lalu, yang memicu tsunami yang menewaskan sekitar 18.500 orang. Tsunami 2011 juga menyebabkan tiga reaktor di PLTN Fukushima meleleh, yang menyebabkan bencana terburuk pasca perang di Jepang dan kecelakaan nuklir paling serius sejak Chernobyl.

Benar saja, gempa bumi yang terjadi di awal tahun 2024 ini menunjukkan gempa tersebut memiliki kekuatan di luar prediksi dan menghancurkan negara tersebut. Peristiwa ini menghancurkan harapan masyarakat di Semenanjung Noto bahwa mereka akan terhindar dari bencana besar, sehingga menimbulkan kembali ketakutan terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya. (www.viralsbook.com)


Disadur dari berbagai sumber : wikipedia.org/ kompas.com / liputan6.com / detik.com / kumparan.com / bobo.grid.id / nationalgeographic.grid.id / reliefweb.int / britannica.com / forestdigest.com / cnbcindonesia.com
Baca Juga