Rabu, 29 November 2017

3 Misteri Penampakan Aneh Di Lokasi Gunung Berapi. Apakah Itu Sebuah Kebetulan?

Di balik kejadian letusan gunung api, menurut sebagian masyarakat ada cerita-cerita unik nan aneh yang membuat takjub hingga takut. Mulai dari bentuk asap yang diluncurkan dari puncak gunung hingga terkait waktu gunung api itu beraksi. Apakah itu sebuah kebetulan?


VIRALSBOOK.COM - Gunung Agung Bali masih terus bergolak. Bahkan gunung yang memiliki ketinggian 3.031 mdpl tersebut terus mengeluarkan asap dan gempa tremor hingga kini masih dirasakan di titik pemantauan. Senin, tanggal 27 November 2017, Gunung Agung kembali erupsi. Kepulan-kepulan asap hitam yang keluar dari perut Gunung Agung terlihat menyerupai wajah raksasa. Apakah itu sebuah kebetulan?


Di Indonesia bahkan di seluruh penjuru dunia, meletusnya gunung berapi kerap kali disakralkan oleh masyarakat setempat. Karena itulah banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat yang berhubungan dengan gunung berapi, salah satunya adalah asap hitam yang dilihat seperti ada penampakan raksasa. Padahal asap hitam yang keluar adalah akibat dari peristiwa erupsi gunung berapi.

Secara visual keluarnya asap dari rekahan kawah yang mengandung belerang ini bentukannya bermacam-macam. Tak jarang banyak masyarakat yang mengartikan bentuk-bentuk asap ini ke berbagai mitos masyarakat setempat.

Tak hanya gunung meletus, terkadang penampakan bentukan awan pun sering dikaitkan dengan akan datangnya bencana alam seperti gunung meletus, tanah longsor, banjir, tsunami dan gempa bumi.

Berikut 3 Misteri Penampakan Aneh Di Lokasi Gunung Berapi bebelum gunung meletus versi viralsbook yang dirangkum dari berbagai sumber resmi.


Penampakan Lembu Suro di Gunung Kelud



Gunung Kelud terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Gunung berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut itu menyemburkan material hingga setinggi 17 kilometer dengan letusan dahsyat pada tanggal 13 Februari 2014. Letusan Kelud tahun 2014 ini dianggap lebih dahsyat dari letusan tahun 1990, bahkan letusan 2014 paling besar dalam sejarah Kelud.

Disaat erupsi gunung kelud mengeluarkan awan hitam. Awan ini muncul dengan berbagai bentuk yang diyakini oleh masyarakat bukan sebuah fenomena alam yang biasa, tetapi membawa sebuah pesan. Diantara bentukan awan ini, salah satunya diyakini adalah penampakan wajah bertanduk yang diyakini adalah titisan Lembu Suro.

Legenda Gunung Kelud tak pernah lepas dari cerita Lembu Suro, tokoh legenda manusia berkepala lembu yang dikhianati cintanya. Beberapa versi cerita Legenda Gunung Kelud tetap dipercaya oleh masyarakat sekitar bahwa sumpah Lembu Suro adalah penyebab mistik meletusnya Gunung Kelud.

Dalam Legenda masyarakat sekitar, Dewi Kilisuci yang cantik jelita dilamar oleh kedua raja sakti dari bangsa siluman berkepala sapi (lembu) dan berkepala kerbau.

Namun untuk menolak secara langsung, sang putri tidak tega. Karena itu Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dipenuhi. Sayembara itu adalah membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud. Bukan sumur biasa, karena satu sumur harus berbau amis dan satu lainnya berbau wangi. Lebih gila lagi, pekerjaan tersebut harus selesai dalam satu malam, dari matahari terbenam hingga ayam berkokok.

Merasa yakin dengan kesaktiannya, Mahesa Suro dan Lembu Suro sanggup menyelesaikan tugas tersebut. Dalam waktu semalam, keduanya berhasil memenuhi syarat yang diajukan sang putri. Namun Dewi Kilisuci tidak langsung menerima lamaran dua bersaudara tersebut.

Dia kembali mengajukan satu permintaan, yaitu Lembu Suro dan Mahesa Suro harus membuktikan bahwa kedua sumur tersebut benar benar wangi dan amis dengan cara harus masuk ke dalam sumur. Dewi Kilisuci berjanji saat keduanya masuk sumur, dia akan menyiapkan pesta pernikahan yang mewah. Lembu Suro dan Mahesa Suro pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam itu. Begitu keduanya sampai di dasar sumur, Dewi Kilisuci segera memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun sumur dengan batu. Mahesa Suro dan Lembu Suro pun mati di dasar sumur.

Namun, sebelum mati Lembu Suro bersumpah suatu saat nanti dia akan membalas perlakuan itu. Dia akan keluar menyebarkan batu dan api, sehingga Kediri akan menjadi sungai, Blitar menjadi daratan, dan Tulungagung menjadi danau. “Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, lan Tulungagung dadi kedung,”


Penampakan Mbah Petruk di Gunung Merapi



Letusan Gunung Merapi terjadi pada hari Selasa 26 Oktober 2010, pukul 17.02. Saat terjadi letusan gunung Merapi di Yogyakarta, sempat muncul awan berbentuk kepala Mbah Petruk. Awan panas yang keluar dari puncak Merapi tampak menyerupai kepala tokoh pewayangan yang ciri-ciri khasnya memiliki hidung panjang dan kuncir.

Foto Mbah Petruk saat itu pertama kali dilihat oleh warga Magelang, Jawa Tengah bernama Suswanto (40). Foto tersebut diambilnya dengan menggunakan kamera digital pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB di tanggal 25 Oktober 2010.

Setelah munculnya awan mirip Mbah Petruk tersebut, muncul berbagai spekulasi. Saat itu rumor yang beredar mengatakan, kota Yogyakarta akan terkena letusan Gunung Merapi lantaran wajah Mbah Petruk dalam foto tersebut menghadap kea rah Kota Yogyakarta.

Memang benar, tidak lama setelah munculnya awan berupa wajah Mbah Petruk tersebut, Gunung Merapi meletus dahsyat dan memuntahkan lahar panas hingga radius berkilo-kilo meter, bahkan awan panas sampai ke Kota Yogyakarta.

Dalam letusan ini, tak sedikit menyebabkan warga di sekitar lereng Gunung Merapi tewas, termasuk sang juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.


Penampakan Romo Bebek di Gunung Slamet


Gunung Slamet sejak dulu selalu jadi primadona mistis. Sejarahnya adalah kisah mitologis yang akrab dengan berbagai ritual. Penuturan yang berkembang menjadi cukup mengerikan didengar perihal dampak meletusnya Gunung Slamet.

Penampakan awan mirip dengan seekor bebek atau biasa disebut warga sekitar lereng Gunung Slamet sebagai Romo Bebek menggegerkan dan menghebohkan warga. Awan Romo Bebek ini muncul pada hari Kamis tanggal 11 September 2014 sekitar pukul 12.45 WIB usai terjadi dentuman diiringi dengan lontaran lava pijar di sekitar lereng Gunung Slamet.

Munculnya penampakan Romo Bebek ini terlihat tepat usai terjadinya dentuman dan keluarnya lava pijar dari kawah Gunung Slamet dan terlihat oleh beberapa pengunjung di pos pengamatan Gunung Slamet yang berada di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten pemalang, Jawa Tengah.

Masyarakat sekitar Gunung Slamet sendiri mempercayai bahwa Romo Bebek merupakan penguasa Gunung Slamet sebagai gambaran atau tanda-tanda akan terjadi sesuatu pada Gunung Slamet.

Selain itu, Romo Bebek ini dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai perwujudan sang penguasa Gunung Slamet yang merupakan anak asuh atau dalam istilah bahasa jawa “Angonan” yang artinya Asuhan dari Kyai Slamet yang merupakan nama lain dari Gunung Slamet.

Selain menghebohkan masyarakat yang melihat langsung, hasil pemotretan penampakan Romo Bebek dari beberapa warga yang mengabadikan saat itu ramai menyebar di media social facebook.

***

Percaya tidak percaya, itulah mitos atau kepercayaan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Gunung Kelud, Gunung Merapi dan Gunung Slamet serta cerita mistis dibalik meletusnya 3 gunung berapi ini. Apakah itu sebuah kebetulan? (www.viralsbook.com)
Baca Juga