Senin, 11 Desember 2017

Zulkiram Pilih Dipecat Dari Polri, Alasannya Merasa Tak Berkah Masuk Polisi Dengan Nyogok

Muhammad Zulkiram diangkat menjadi anggota Polri pada 2007 silam. Selama 7 tahun bertugas di Kepolisian, Ia malah memilih berhenti dan menanggalkan seragam Korps Bhayangkaranya pada 2014. Apa alasannya?




VIRALSBOOK.COM - Kisah Zulkiram resign dari institusi Polri viral di sosial media belum lama ini. Kisahnya ramai diperbincangkan terutama di sosial media Instagram, padahal dia berhenti dari Polri sejak dari tahun 2014.

Di akun Instagram miliknya, @joekhana_, dia menyebut rela dipecat karena mengandalkan uang saat masuki korps Bhayangkara. Dalam tulisan yang diunggah pada 27 Maret 2016 silam, dia menceritakan alasannya dipecat.

Muhammad Zulkiram atau Joekhana (foto/instagram)


Melansir detik, Muhammad Zulkiram atau Joekhana mengungkap cerita bagaimana akhirnya memutuskan keluar dari institusi Polri. Semua berawal saat rekannya sering mengingatkan untuk beribadah.

"Saya lebih awal hijrah daripada resign dari Polisi, ada teman yang ngajak. Sudah sering ngajak ke masjid, inget-ingetin. Ada teman SD dulu. Tahun 2013. Diajak-ajak terus saya ikut saja sekali," kata Zulkiram.

Zulkiram mengatakan kala itu dia diajak itikaf selama 3 hari di satu masjid di Banda Aceh sekitar tahun 2013. Dalam tiga hari itu ia mendapat banyak pembekalan soal agama, terutama soal menjaga kekonsistenan ibadah.

SERAGAM YANG DULU PERNAH KU CINTA POLRI...MAAFKAN SAYA. Jangan pernah membenci instansi yang mulia ini, Jangan caci instansi ini, system dalam instansi ini sudah benar2 baik. Bukan instansi ini yang salah, tapi saya. Saya dan orang-orang lain seperti saya yg curang, mengandalkan dan mengutamakan uang dalam pekerjaan yg mulia ini. Masih banyak mereka yg memakai seragam ini yg baik, instansi ini tidak salah. Tapi orang-orang yang memakai seragam ini adalah manusia, makhluk yg penuh kesilapan. Jangan benci POLRI. Doakan.. Ingatkan.. Bimbing orang-orang yg menggunakan seragam ini. Ajak mereka berubah untuk lbh takut kepada Allah. Agar pekerjaan yang mulia ini membawa mereke ke JANNAH. Amiinnnnn @polisi_indonesia @_polisiindonesia @polisipoldaaceh @humaspoldaaceh @polisiindonesia #dsas #dakwah #tabligh #khurujfisabilillah #polri #poldaaceh
Sebuah kiriman dibagikan oleh MUHAMMAD ZULKIRAM (@joekhana_) pada


"Pas pulang dari situ langsung berubah, salat langsung terjaga. Saya mulai belajar agama-agama. Perbaiki pembacaan Alquran. Mencari-cari guru untuk belajar," ujar Zulkiram.

Sampai akhirnya, dia diajak pergi ke Thailand untuk mempelajari ilmu agama lebih dalam lagi. Selama dua minggu di Thailand, Zulkiram belajar soal bagaimana berdakwah.

Pria yang akrab disapa Joekhana itu bercerita memilih resign lantaran merasa pekerjaannya tak berkah. Bagaimana tidak, Zulkiram masuk menjadi anggota Polisi dengan menyuap atau nyogok. Pikiran 'nyogok itu haram' muncul dan tersu menguasai pikirannya usai dia pulang dari Thailand.

"Terus saat pulang dari Thailand saya tahu kalau nyogok itu haram. Saya tahu kalau masuk kerja dengan cara nyogok haram. Itu gelisah saya. Berpikir berpikir berpikir. Desember 2014 baru saya memutuskan untuk resign," kata Zulkiram.

Zulkiram menyebut saat pertama kali diterima sebagai anggota Polri pada 2007, orang tuanya menyuap puluhan juta agar ia bisa diterima. Ibunya yang single parent begitu ingin Zulkiram menjadi Polisi.

Zulkiram saat masih berdinas di Polda Aceh (foto/detik)


"Sebenarnya waktu masuk saya belum paham agama sedikitpun. Saya tidak ada keinginan untuk jadi Polisi waktu itu. Tadinya saya mau langsung kerja saja," jelasnya.

Begitu tekad untuk resign telah bulat, Zulkiram disarankan untuk menunggu sampai waktu dinasnya mencapai 10 tahun. Hal tersebut agar bisa mengambil pensiun dini dan tak dipecat.



"Saya tanya teman, katanya belum bisa sebelum 10 tahun dinas. Saya kan baru 7 tahun dinas. Saya putuskan untuk langsung berhenti saja. Kan nanti jadi pelanggaran disiplin, kalau pelanggaran disiplin berturut-turut kan nantinya dipecat," ungkap Zulkiram.

"Terus saya resign. Saya kena pelanggaran kode etik Polri. Nggak apa-apa lah (diberhentikan) hormat nggak hormat yang penting saya keluar. Setelah itu saya lebih dalam lagi mempelajari agamanya," imbuhnya.

Meski seperti itu keterangan Zulkiram, Polda Aceh membantah telah meloloskan Zulkiram yang masuk dengan 'menyuap' itu. Melalui Kabid Humas Kombes Pol Goenawan, Polda Aceh membantah kabar itu. "Tidak benar, Zulkiram bisa dituntut jika tidak bisa membuktikan," kata Goenawan, di laman Facebook Divisi Humas Polri.

Menurut Goenawan, selama ini proses penerimaan anggota polisi telah dilakukan secara transparan dan ketat baik dari pengawas internal maupun eksternal. "Rekrutmen Polri bersih, transparans, akuntabel, ada pengawas eksternal. Hasil tes diumumkan langsung, divideokan. Boleh komplain jika tidak puas," kata Goenawan.

Mengenai pemecatan yang diakui Zulkiram, Goenawan membenarkannya. "Saya cek memang dipecat, malas dinas," ucap mantan Wadir Lantas Polda Aceh itu.

Dia menjelaskan, Zulkiram sudah tidak masuk dinas lebih dari 30 hari secara berturut-turut. Polisi kemudian menggelar sidang etik. Hasilnya diputuskan Zulkiram dipecat dengan tidak hormat.

Zulkiram (foto/detik)


Zulkiram terakhir kali bertugas sebagai anggota Polri pada 20 Desember 2014. Karir Polisinya dimulai di Satuan Intelkam Polres Aceh Timur, kemudian menjadi ajudan Kapolres Aceh Timur pada 2011, dan tugas terakhirnya di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Aceh.

Sejak dipecat karena pelanggaran kode etik pada Desember 2014, Zulkiram tetap berdomisili di Aceh dan memilih berwirausaha. Keluarga yang sempat menentang keputusannya kini telah berlapang dada dengan keputusan Zulkiram. (vb_03)
Baca Juga