Sabtu, 29 September 2018

Dari Bawa Alat Dapur Hingga Membuka Baju, Inilah Aksi Emak-Emak Lagi Unjuk Rasa

Apa jadinya jika emak-emak turun ke jalan menyuarakan aspirasi. Selain terlihat unik dan tak biasa, property demonya pun terlihat agak aneh, bahkan ada yang berani buka-bukaan.

VIRALSBOOK.COM - Aksi protes yang disebut juga unjuk rasa selalu terjadi dalam kehidupan manusia, dan hal ini wajar terjadi karena setiap manusia memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Protes dapat terjadi, apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian dengan menurunkan aksi massa.

Demonstrasi identik dengan mahasiswa. Mengapa? Jika ditinjau dari sejarah bangsa-bangsa di dunia, mahasiswa dan pemuda memang merupakan energi yang besar dan meluap-luap. Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat akhirnya mengidentikan mahasiswa dengan aktifitas demonstrasi atau unjuk rasa. Namun, unjuk rasa yang ini sangat beda warnanya. Massanya terdiri dari emak-emak dan property demonya terlihat unik bahkan nekad vulgar buka-bukaan. Berikut informasinya yang viralsbook rangkum dari berbagai sumber resmi.

Demo Emak-Emak bawa panci


Demo emak-emak yang pertama adalah unjuk rasa di depan istana, menuntut Presiden RI Joko Widodo menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako). Mereka menamakan dirinya Barisan Emak-Emak Militan (BE2M) Indonesia yang terkumpul dalam aksi 187 dan menyuarakan penurunan harga sembako di seberang Istana Negara, tepatnya di Taman Pandang, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada tanggal 18 Juli 2018 mulai pukul 09.00 WIB.


Nama aksi 187 diambil dari tanggal saat unjuk rasa digelar. Massa emak-emak dibawah komando koordinator lapangan aksi Fifi Nurwanto ini diikuti oleh 200-an emak-emak yang berasal dari daerah Jabodetabek dan sekitarnya serta berprofesi sebagai ibu rumah tangga.


Uniknya sahabat viralsbook, dalam aksi tersebut, sejumlah emak-emak peserta aksi ini tampak membawa poster dan sejumlah peralatan demo yang lain dari biasanya yakni peralatan rumah tangga, mulai dari wajan, panci, sendok, garpu, telur, katel dan sebagainya. Poster-poster yang mereka bawa bertuliskan “Turunkan biaya pendidikan”, “Turunkan harga beras”, “Kami tidak makan infrastruktur”, “Harga daging mahal, jangan suruh kami makan keong sawah,” dan lainnya.

Aksi emak-emak itu merupakan aksi spontan tanpa ada kepentingan lain yang menunggangi. Permintaan mereka hanya satu, turunkan harga sembako yang harganya naik dan membuat masyarakat kesulitan. Mereka mengakui menuntut penurunan harga pangan karena sudah tidak bisa lagi menahan gejolak harga kebutuhan hidup di Jakarta.


Unjuk rasa emak-emak yang terlihat menggunakan alat dapur dalam aksinya ini sebenarnya pernah dilakukan oleh sekelompok emak-emak pada tahun 2016 silam. Tepatnya pada tanggal 17 Oktober 2016. Saat itu terlihat sekelompok emak-emak yang menamakan dirinya Solidaritas Perempuan NKRI berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Tuntutannya sama, merasakan kegagalan Jokowi-JK di berbagai sektor yang mengakibatkan harga bahan sembako mahal dan berdampak pada beban kehidupan rakyat.


Tak hanya itu, di tahun 2017, tepatnya tanggal 16 November 2017 sekelompok emak-emak, istri buruh Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina melakukan aksi demo longmarch dari Halte Monas menuju Istana Merdeka dengan membawa poster dan panci. Sahabat viralsbook, unjuk rasa ini buntut dari di PHK nya buruh AMT Pertamina secara massal yang tidak hanya berdampak pada 1.095 buruh tapi juga pada sekitar 4 ribu anggota keluarga.

Bahkan jauh sebelum Jokowi menjabat sebagai presiden, Kaum emak-emak yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi unjuk rasa menentang rencana kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR Jakarta, pada tanggal 20 Maret 2012 dengan membawa Panci dan alat-alat dapur.

Demo Emak-Emak buang tabung gas di jalan


Unjuk rasa emak-emak yang kedua ini, sebagai bentuk protes emak-emak terhadap kelangkaan gas elpiji. Kejadian ini terjadi di Kelurahan Tanggikiki, Kota Gorontalo, pada tanggal 27 November 2017. Saat itu, kelangkaan gas elpiji melanda sebagian wilayah di Provinsi Gorontalo sehingga berbuntut adanya aksi emak-emak yang nekad membanting tabung gas elpiji ke jalan raya sebagai sebuah ungkapan kekesalan. Beberapa di antara mereka bahkan menawarkan tabung gas ke pengendara jika ada yang mau membelinya.

Akibat bingung mencari gas, para emak-emak gorontalo yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang nasi bungkus ini tidak dapat berjualan lagi. Mereka mengaku tak tahu harus mencari gas ukuran tiga kilogram itu ke mana dan harus mengadu ke siapa, sementara pangkalan gas maupun pengecer mengaku tak memiliki stok gas.

Untung saja, Unit Manager Communication & CSR MOR VII Pertamina akhirnya buka suara terkait protes emak-emak di Gorontalo ini dan mengatakan bahwa pasokan elpiji isi tabung tiga kilogram untuk Provinsi Gorontalo tetap aman dan terkendali. Jumlah ini sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, yakni 9.788 MT (metrik ton) per tahun, dengan volume liquified petroleum gas atau LPG 3 kg yang disalurkan di Gorontalo sebesar 10.640 tabung per hari.

Baca Juga

Viral, Ibu-Ibu Versus Petugas Di Jalanan, Dari Merobek Baju Hingga Teriaki Polisi Jambret

    Sepertinya lagi ngetrend nih Ibu-Ibu di Jalanan berantem dengan petugas. Apakah ini yang dinamakan "The Power Of emak-emak?" Jagat media sosial akhir-akhir ini tengah dihebohkan dengan beredar...
Selengkapnya
Sahabat viralsbook, banyak yang berspekulasi bahwa kejadian ini merupakan buntut dari adanya praktik penimbunan elpiji oleh sejumlah oknum pengecer. Untuk itu, pihak pertamina meminta apabila terdapat indikasi penggunaan dan penyaluran LPG tidak tepat sasaran, masyarakat juga diimbau dapat melapor ke kepolisian setempat atau ke Contact Center Pertamina 1-500-000.

Demo Emak-Emak buka baju saat aksi tidak direspon


Ratusan warga Desa Kelampok, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, melakukan unjuk rasa menolak ditutupnya empat akses jalan utama yang tertutup oleh tol Probolinggo- Pasuruan (Paspro). Tak hanya kaum lelaki melakukan demo, emak-emak warga Desa Kelampok pun ikut melakukan unjuk rasa ke kantor PT Waskita Karya yang terletak di jalur Pantura Paspro.

Bahkan demo emak-emak ini tergolong nekad, pasalnya para emak-emak ini membuka baju dan kaosnya di jalan karena merasa aksinya tidak direspon. Tak hanya itu, mereka juga mengibaskan baju itu kepada petugas yang dianggap tak pro warga.


Aksi ini terjadi pada tanggal 12 Januari 2018. Saat unjuk rasa berlangsung, aksi saling dorong antara petugas dengan ratusan warga tak dihindarkan. Bahkan para emak-emak ini, membuka baju dan kaosnya di jalan, hingga mereka terlihat hanya memakai bra dan celana saja. Sahabat viralsbook, ini mereka lakukan dengan alasan agar mendapat respon dari pihak pengelola Tol Paspro, karena tak memberikan akses jalan kepada warga yang menjadi buntut dari unjuk rasa.


Unjuk rasa berawal dari keresahan warga yang dibuat kebingunan untuk melewati atau menembus tol Paspro, karena ditutup. Warga mengakui tidak bisa bekerja dengan normal, karena untuk menuju sawah sendiri harus memutar jauh sekitar tiga kilometer karena jalan melewati tol Paspro ditutup, padahal sebelumnya hanya berjarak 200 meter saja. Bahkan menurut warga, jalan yang ditutup itu merupakan jalan utama warga sejak dahulu.

Alih-alih berharap akan direalisasikan permintaan dengan aksi membuka baju yang tergolong nekad dan makin menggila ini, emak-emak yang menyuarakan aspirasi malah dihalau petugas dengan mengarahkan anjing K9. Miris. (www.viralsbook.com)


Disadur dari berbagai sumber :
idntimes.com, poskotanews.com, tribunnews.com, tempo.com dan Liputan6.com
Baca Juga