Rabu, 29 November 2017

Inilah 5 Daerah Rawan Konflik di Pilkada Serentak 2018 Versi Bawaslu

Inilah 5 Daerah Rawan Konflik di Pilkada Serentak 2018 Versi Bawaslu

VIRALSBOOK.COM - Menjelang Pilkada serentak 2018, Badan Pengawas Pemilu RI (Bawasu) memprediksi 5 daerah Rawan Konflik dalam Pilkada Serentak 2018.

Pelaksanaan Pilkada serentak 2018 ini akan terasa lebih spesial dari penyelenggaraan sebelumnya. Pemilihan calon kepala daerah tapi aroma konsolidasi dan suasana politiknya memasuki pileg dan pilpres.

Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah tahun 2018.

Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada di 2018. Beberapa provinsi di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Prediksi daerah rawan konflik jelang pilkada serentak 2018 versi Bawaslu berbeda dengan prediksi pihak Kepolisian yang memprediksi lima daerah rawan konflik dalam pilkada serentak 2018.

Daerah rawan konflik jelang pilkada serentak 2018 versi Kepolisian yakni Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua, maka lain halnya dengan Badan Pengawas Pemilu RI yang memprediksi 5 daerah rawan konflik pilkada serentak 2018.

 (foto/ilustrasi)

"Memang beda survei. Kita tidak bisa samakan dengan kepolisian, indeks yang kami gunakan memang berbeda dengan kepolisian," kata Fritz Edward Siregar, Komisioner Bawaslu RI, saat ditemui di kantor Bawaslu Banten, Kota Serang, Selasa, 28 November 2017, sebagaimana dilansir dari laman viva.

Kata dia, isu SARA masih akan digunakan untuk saling 'baku hantam' menjungkalkan lawan-lawan politik sesama calon. Dia juga mengatakan, tindak kecurangan yang masih akan terjadi adalah politik uang, pengerahan Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga politik identitas atau kedaerahan.

"Itu akan menjadi highlight 2018. Itulah mengapa kiamimembuat indeks kerawanan ini untuk memberikan warning kepada penyelenggara negara," terangnya.

Karenanya, Fritz meminta kepada seluruh KPU, Polisi, pemerintah daerah untuk sama-sama mencegah segala macam potensi kecurangan pilkada guna meminimalisir kerawanan pemilu.

Berikut 5 daerah rawan konflik Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 versi Bawaslu

1. Papua


Ada empat kabupaten di Provinsi Papua yang memiliki tingkat kerawanan tinggi dalam Pilkada serentak 2018, yakni Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak. Provinsi Papua sendiri juga tercatat memiliki potensi tingkat kerawanan tertinggi di pilkada serentak mendatang.

Hasil penelitian pada tingkat kabupaten/kota menunjukkan, terdapat empat wilayah yang masuk kategori kerawanan tinggi. Keempat daerah tersebut adalah Kabupaten Mimika (skor 3,43), Kabupaten Paniai (skor 3,41), Kabupaten Jayawijaya (skor 3,40) dan Kabupaten Puncak (skor 3,28).

Faktor yang menyebabkan tingkat kerawanan pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Provinsi Papua antara lain karena dari segi partisipasi, peran serta pemantau pemilu dan perlindungan terhadap hak pilih masih minim.

2. Maluku


Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah tergolong rawan saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018. Indeks kerawanan di Provinsi Maluku dengan skor 3,25.

Di Provinsi Maluku, angka kerawanan pilkada yang tinggi antara lain berkaitan dengan penyelenggaran, khususnya integritas dan profesionalitas penyelenggaraannya.


3. Kalimantan Barat


Provinsi Kalimantan Barat memperoleh skor indeks kerawanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dengan nilai 3,04

Penyebab tingginya kerawanan pilkada di Provinsi Kalimantan Barat adalah maraknya penggunaan isu suku, ras, agama dan antargolongan (SARA), politik identitas dan politisasi birokrasi dalam pelaksanaan tahapan Pilkada.

4. Sumatera Utara


Sumatera Utara menjadi satu dari lima wilayah di Indonesia yang memiliki potensi terjadinya konflik dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

Penetapan Sumut sebagai daerah rawan konflik pada Pilkada Serentak 2018 berkaca pada pelaksanaan pilkada-pilkada sebelumnya, dimana sering terjadi konflik yang anarkis. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama, diantaranya sikap masing-masing pendukung pasangan calon yang radikal dan sikap yang tidak siap kalah.

5. Jawa Timur


Provinsi Jawa Timur masuk dalam wilayah rawan terjadi konflik selama gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang.

Konflik yang terjadi diprediksi bisa terjadi disetiap tahapan Pilkada. Gangguan pada saat proses tahapan mulai dari kampanye, pada pelaksanaan yang sering terjadi kerawanan, Sabotase, kartu ganda dan nyoblos berulang-ulang bisa saja terjadi. (vb_01)
Baca Juga