Kamis, 30 November 2017

5 Ratu yang Perilakunya Kejam dan Tak Berperikemanusiaan Dalam Catatan Sejarah Dunia

Wanita sering dianggap sebagai lambang cinta, pengorbanan dan kebaikan. Namun tidak bagi 5 ratu ini. Mereka justru menjadi sosok kejam tak berperasaan dan tak berperikemanusiaan.


VIRALSBOOK.COM - Bagi negara yang menganut paham kerajaan, ratu menjadi sosok penting yang begitu dihormati oleh rakyatnya. Jika kerajaan dipimpin oleh seorang laki-laki maka sebutan ratu merujuk pada istrinya atau permaisurinya dan jika kerajaan dipimpin oleh seorang wanita, otomatis pemimpinnya mendapat sebutan ratu. Keberadaan ratu dalam kerajaan sangat vital dan telah menjadi sesuatu yang harus selalu dilindungi oleh rakyat. Dalam hakikatnya ratu yaitu sosok seorang wanita yang anggun berwibawa dan mempunyai pengaruh sangat signifikan.

Sejarah membuktikan bahwa di dunia ini pernah hidup ratu-ratu yang sangat berpengaruh dan sangat berkuasa bahkan mungkin melebihi kekuasaan yang dipimpin oleh raja. Walau identik dengan segala hal yang baik dan juga cantik, ternyata ada beberapa ratu di dunia ini yang mampu dikatakan sebagai sosok yang kejam dan gila. Kelakuan dari para ratu ini sangat bertolak belakang dengan apa yang dibayangkan banyak orang.

Bukannya menunjukkan kesan baik dan melindungi rakyatnya, beberapa ratu malah melaksanakan hal yang kecam kepada rakyatnya sendiri. Seperti yang dilakukan oleh 5 ratu berikut ini, dengan banyak sekali alasan mereka melaksanakan tindakan mengerikan mulai dari membunuh dan membantai orang-orang yang dianggap mengancam kedudukannya.


1. Ratu Wu Zetian


Ratu pertama yang paling keji dan tak berperikemanusiaan sepanjang sejarah dunia adalah Wu Zetian alias Empress Wu. Dia satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah panjang Kekaisaran China yang membentang selama 4.000 tahun. Ia memerintah pada abad ke-7 Masehi. Sebelum menjadi seorang kaisar pada Dinasti Tang era tahun 690 sampai 705, ia hanyalah seorang gadis biasa. Wu Zetian kemudian dijadikan selir Kaisar Taizong saat masih remaja. Saat kaisar Taizong mangkat dia menikah dengan anak kesembilan raja yakni Kaisar Gaozong.

Baca Juga : Kisah Putroe Neng dan 99 Suaminya yang Tewas Saat Malam Pertama Secara Misterius

Demi mencapai mimpinya sebagai seorang ratu, Wu rela melakukan apapun. Ia bahkan pernah membunuh putrinya sendiri untuk membuat tuduhan pada Permaisuri Wang, istri Kaisar Gaozong. Taktik liciknya untuk mencapai kedudukan permaisuri pun berhasil dengan mulus. Sahabat viralsbook, Ratu Wang dan keluarganya diusir dari istana, bahkan dibunuh dengan keji oleh pasukan rahasia bentukan Wu Zetian.

Selama 15 tahun kekuasaannya, Wu Zetian berhasil menyebarkan pengaruh kerajaannya hingga ke Asia Tengah. Kerajaannya menjadi yang terbesar di dunia pada masa itu. Namun, sepanjang sejarah Wu Zetian digambarkan sebagai sosok zalim, perempuan “berhati ular”, kejam dan penuh skandal. Ia membunuh saudarinya sendiri, membantai kakak-kakak lelakinya, membunuh para penguasa, dan meracuni ibunya. Ia dibenci para dewa juga manusia.


2. Ratu Elizabeth Bathory


Elizabeth Bathory atau yang lebih dikenal dengan nama The Blood Countess Elizabeth Báthory adalah wanita bangsawan terkeji yang pernah tercatat sepanjang sejarah. Dia melakukan pembunuhan berantai terhadap gadis-gadis perawan antara tahun 1585-1610. Kisah kekejaman sang ratu dari kerajaan Hongaria ini, menjadi sepenggal legenda menakutkan yang terus bergulir, menghantui dan tak terlupakan hingga melintasi zaman. Sejumlah pakar juga berspekulasi bahwa Legenda Elizabeth Bathory merupakan bibit munculnya keberadaan kisah drakula, sang penghisap darah.

Semua itu berawal setelah suaminya meninggal. Entah karena depresi atau memang gila, kematian sang suami menggiring Ratu Elizabeth pada keterpurukan lingkaran sadisme yang akhirnya menyebabkan kejatuhannya sendiri. Elizabeth semakin liar tak terkendali, ia membunuh dan menyiksa dalam skala lebih besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia mulai membunuh orang-orang tak bersalah dengan berbekal kekuasaannya.

Sebagian besar korban kejahatan Elizabeth Bathory didominasi oleh para gadis muda belia, pekerja kasar yang diberi iming-iming gaji besar, atau budak-budak yang ia beli. Tercatat ada sekitar 650 orang yang jadi korbannya. Bahkan ngerinya lagi, konon darah-darah para korban ini dipakai oleh Bathory untuk mandi atau diminum. Sang ratu percaya mandi atau minum darah akan membuatnya tetap cantik dan awet muda.


3. Ratu Ranavalona I


Ratu asal Madagaskar ini sebenarnya berasal dari keluarga biasa, dia terlahir pada tahun 1788 dengan nama Ramavo. Dikisahkan bahwa Ramavo bekerja dilingkungan istana. Suatu hari dia mengetahui sebuah rencana pembunuhan terhadap calon raja bernama Andrianampoinimerina. Ketika mengetahui rencana pembunuhan ini, Ramavo membocorkan rahasia itu kepada majikannya. Alhasil rencana pembunuhan gagal dan sebagai ucapan terimakasih, Andrianampoinimerina mengadopsi Ramavo sebagai putrinya sendiri. Selain itu, dia mengatur agar Ramavo menikah putranya, Radama. Dengan demikian, ketika Radama menjadi Raja Radama I, Ranavalona menjadi yang istri pertama dari dua belas istri raja.

Baca Juga : Kisah Wu Zetian yang Cantik Tapi Kejam dan Licik, Kaisar Wanita Pertama di Daratan China

Ranavalona dinobatkan menjadi Ratu pada tanggal 12 Juni 1829, menggantikan suaminya, Raja Radama I yang meninggal setelah kena serangan sifilis. Setelah berkuasa, tindakan pertama yang dilakukannya ialah membunuh ponakan Radama, yakni Rakotobe. Tak hanya Rakotobe, ibu Rakotobe bersama keluarganya dihabisi dengan sadis. Cara menjalankan kepemerintahan menjadi brutal dibawah kekuasaannya, Ranavalona berusaha mempertahankan nilai-nilai tradisional dan menjungkirbalikkan hampir semua kebijakan suaminya.

Dalam kerajaannya, Ranavalona juga melarang praktik kekristenan yang didukung saat pemerintahan suaminya. Sahabat viralsbook, pada tahun 1835 dia menghukum mati siapapun yang melanggar aturan itu. Banyak orang Kristen asing melarikan diri, meninggalkan tanggung jawab membayar denda, pemenjaraan, penyiksaan, dan eksekusi. Ranavalona juga menewaskan 10.000 orang-orangnya untuk membangun jalan dengan sedikit persediaan bekal. Bahkan, setelah pertempuran melawan Prancis dan Inggris, Ranavalona pernah memamerkan 21 kepala warga Eropa dipajang tertusuk di ujung tombak untuk memperingatkan musuh-musuhnya.


4. Ratu Elizabeth I


Jangan salah sangka saat mendengar namanya. Ratu Elizabeth I dari Inggris ini memang dikenal sebagai penguasa yang dikenang banyak orang. Namun ternyata, ia sangat kejam. Lahir tanggal 7 September 1533 dan meninggal dunia tanggal 24 Maret 1603 pada umur 69 tahun. Ratu Elizabeth I adalah ratu Kerajaan Inggris dan Irlandia dari 17 November 1558 hingga kematiannya. Ia dikenal dengan julukan "The Virgin Queen".

Masa kekuasaan Ratu Elizabeth I merupakan titik balik bagi bangkitnya armada laut Inggris dan menjadikan negeri ini sebagai bangsa penjelajah. Meski zamannya dianggap zaman keemasan, ketika mendaki tahta Inggris Elizabeth tidaklah mewarisi negeri yang tenang dan kondusif, sebaliknya Inggris diambang pertumpahan darah akibat perpecahan agama. Sang ratu pernah memerintahkan pembunuhan terhadap banyak umat Katolik di Inggris dan Irlandia. Selain itu, kekacauan di inggris akibat ancaman dari Spanyol dan Prancis, ketegangan dengan Skotlandia serta masalah moneter yang terjadi di dalam negeri pada tahun 1590-an.

Ia juga pernah terlibat perdagangan budak dan mengurung sepupunya, Ratu Mary dari Skotlandia yang berupaya menggulingkan kekuasaannya di kerajaan Inggris. Setelah 19 tahun dipenjara, Mary dipenggal pada tanggal 8 Februari 1587 di Kastil Fotheringhay, Inggris. Mary terbukti terlibat dalam rencana pembunuhan Ratu Elizabeth I.


5. Ratu Mary I


Baca Juga : Mengharukan, Ini 5 Kisah Cinta Paling Legendaris di Indonesia yang Berakhir Tragis

Masa kekuasaan saudari tiri Ratu Elizabeth I dari Inggris ini hanya sesaat. Namun ia dikenal karena kekejamannya terhadap umat Kristen Protestan. Makanya, bukan tanpa alasan kenapa ratu satu ini diberi julukan Bloody Mary. Ya, hal tersebut disebabkan lantaran kelakuannya yang benar-benar gila. Tak hanya konon punya manner yang jelek, Mary juga dikenal karena keberingasannya. Mary lahir di Istana Linlithgow, Skotlandia pada 8 Desember 1542. Dia adalah putri Raja James V dari istri keduanya Maru of Guise yang berasal dari Perancis.

Sahabat viralsbook, uniknya, Ratu Mary I naik tahta menjadi Ratu Skotlandia menggantikan ayahnya yang meninggal dunia saat usianya baru 6 hari, yakni pada tanggal 14 Desember 1542 dan bergelar Mary I. Karena Mary masih bayi saat mewarisi tahta maka untuk sementara Skotlandia diperintah para bangsawan setingkat bupati hingga Mary memasuki usia dewasa. Semasa kecilnya, kehidupan Mary lebih banyak dihabiskan di negara Perancis dan dibesarkan oleh Raja Henry II. Saat umurnya menginjak 16 tahun, Mary menikah dengan Francis, putra dari Raja Henry II yang kemudian menjadi Permaisuri Raja Francis II.

Kelakuan gilanya yang paling dikenal adalah membunuh sekitar 300 umat Kristen Protestan dengan alasan yang mengada-ada saat kepemimpinannya pada tahun 1553 sampai 1558. Ngerinya, 300 orang ini dibunuh Mary dengan cara dibakar di tiang hukuman. Selain itu, Mary I berencana membunuh sepupunya, Ratu Elizabeth I demi singgasana inggris. Mary sempat melakukan korespondensi dengan Anthony Babington, salah seorang perencana makar. Celakanya, mata-mata Ratu Elizabeth menemukan surat-surat Mary itu pada 1586. Alhasil Mary diseret ke pengadilan dan dinyatakan terbukti melakukan pengkhianatan. Atas dasar ini, Mary dipenjara selama 19 tahun dan menjalani eksekusi hukuman mati pada tanggal 8 Februari 1587. (www.viralsbook.com)


disadur dari berbagai sumber : intisari.grid.id, ranker.com, kabar-tokoh.blogspot.com, internasional.kompas.com, sejarahri.com, boombastis.com
Baca Juga